Showing posts with label artikel islami. Show all posts
Showing posts with label artikel islami. Show all posts

Friday, March 22, 2013

Surat Cinta dari Allah untuk Manusia (Al-Qur'an)

Dibolak balik kok makin asyik
Makin dibaca semakin menarik
Coba diresapi kok tambah asyik
Sampe-sampe mata gak mau meliri

Selesai membaca aku nemu rumus canggih.
Rumus tentang kehidupan, rumus tentang peradaban
Rumus tentang kemanusiaan, rumus tentang keimanan
Rumus tentang pernikahan, rumus tentang kebahagiaan
Rumus tentang keadilan, rumus tentang kebenaran
Semuanye ada di dalam Al-Qur'an

------------------------------------------------------------------
lirik lagu apa cing ini ? hayo tebak..
tar kalau bener ada hadiahnya lho..
hadiahnya "UMROH" 
bagi yg mampu.. hehehe...

ini lirik nasyidnya justice voice "rumus canggih"..
yah.. maksudnya adalah Al-qur'an, ialah kalam (ucapan Allah), firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan melalui malaikat jibril dan yang membacanya bernilai ibadah.
di bawah ini beberapa keutamaan membaca alqur'an.

Keutamaan Menjadi Ahli Al Qur’an Di Dunia

1. Mempelajari Al Qur’an adalah sebaik-baik kesibukan.
Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi:
“Barang siapa yang disibukkan Al Qur’an dalam rangka berdzikir dan memohon kepadaKu,

niscaya akan aku berikan sesuatu yang lebih utama dari apa yang telah Ku berikan pada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan Kalam Allah dari seluruh kalam selain-Nya seperti keutamaan Allah atas makhlukNya.” [HR. Tirmidzi]

2. Allah SWT mengangkat derajat Ahlul Qur’an, orang yang senantiasa berinteraksi dengan Al Qur’an menjadi keluarganya
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya diantara manusia terdapat keluarga Allah. 
Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, ya Rasul? 
Rasul menjawab, “Mereka adalah ahlul Qur’an, mereka keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya”. [HR. Ahmad].

Kata keluarga menunjukkan hubungan yang dekat antara Allah dan hamba-Nya.
Kedekatan melambangkan cinta, dan cinta akan meringankan manusia dalam melaksanakan seluruh perintah Allah.

3. Al Qur’an adalah kenikmatan yang harus didamba-dambakan.
“Tidak boleh iri kecuali terhadap 2 kenikmatan, (yaitu) kepada seorang yang diberi Al Quran oleh Allah kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, dan orang yang diberi harta oleh Allah, lalu ia membelanjakannya di jalan Allah sepanjang malam dan siang.” [HR. Bukhori].

4. Ahlul Qur’an disejajarkan derajatnya oleh Allah SWT dengan para Malaikat atau Nabi yang telah diberi wahyu. 
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang pandai berinteraksi dengan Al Qur’an akan bersama malaikat yang mulia dan taat,
sedangkan orang yang membaca Al Qur’an terbata-bata dan merasa kesulitan akan mendapatkan 2 pahala”. [HR. Muslim].

Al Imam An Nawawi dalam kitab Syarh Muslim menjelaskan bahwa kata mahir berarti mampu membaca, menghafal, memahami, mentadabburi dan mengamalkan Al Qur’an.
Pribadi seperti ini sangat diperlukan dalam masyarakat, karena mereka akan berfungsi sebagai pencerahan hidup berislam di tengah-tengah mereka.

Sedangkan penghargaan 2 pahala terhadap mereka yang bacaannya terbata-bata tidak berarti legitimasi bagi yang tidak mampu membaca Al Qur’an, namun himbauan agar istiqamah dalam tilawah meskipun terbata-bata, karena Allah SWT tidak menyia-nyiakan kelelahannya dalam membaca.
Janji ini harus menjadi motivasi yang kuat untuk terus berinteraksi dengan Al Qur’an.

5. Ahlul Qur’an paling berhak menjadi imam dalam shalat.
“Yang berhak menjadi Imam adalah yang paling banyak interaksinya dengan Al Qur’an”. [HR. Muslim].
6. Ahlul Qur’an adalah orang yang selalu mendapat ketenangan, rahmat, naungan malaikat serta namanya disebut-sebut oleh Allah SWT.
“Tidaklah suatu kaum berkumpul disalah satu rumah Allah (masjid), membaca kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, kecuali turun kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dikelilingi Malaikat, dan Allah SWT menyebut nama-nama mereka di hadapan makhluk yang ada di dekat-Nya.”
[HR. Muslim]
Membaca dan mempelajari Al Qur’an akan membangun keimanan yang semakin kuat,
sehingga Allah menjadi Dzat yang paling dicintai dalam hidupnya.
Al Qur’an akan menyirami hatinya yang gersang dan menjadikannya lembut serta sensitif terhadap teguran-teguran Allah SWT.

7.  Ahlul Qur’an adalah orang yang mendapatkan kebaikan dari Allah.
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” HR. Bukhari
--------------------------------------------------------------------------------------------------

Keutamaan Menjadi Ahli Al Qur’an Di Akhirat

1. Al Qur’an menjadi pemberi syafa’at bagi manusia yang menjadi sahabatnya.
“Bacalah Al Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi syafa’at bagi orang-orang yang bersahabat dengannya”.[ HR. Bukhari]

“Didatangkan pada hari kiamat Al Qur’an dan ahlinya yakni orang-orang yang dulu mengamalkannya di dunia. Surat Al Baqarah dan Ali Imran maju mendampinginya dan membelanya.” [HR. Muslim]
Ini berarti komitmen terhadap Al Qur’an tidak cukup hanya dengan lisan saja seperti tilawah, menghafal dan mengkaji tapi juga di butuhkan komitmen jiwa dan raga yang bergerak sesuai dengan permintaan Al Qur’an.

2. Al Qur’an mengangkat kedudukan manusia di surga
"Dikatakan kepada shahibul Qur’an, Bacalah dan naiklah dan nikmatilah sebagaimana kamu menikmati bacaan al Qur’an di dunia! Sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kamu baca.” [HR. Abu Dawud dan Turmudzi]

3.Al Qur’an sumber pahala bagi orang yang beriman.
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an, maka baginya satu kebaikan.
Satu kebaikan akan menjadi sepuluh kali lipat.
Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf.
Namun alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” [HR. Turmudzi, hasan shahih]

4. Al Qur’an kelak mengangkat derajat orang tua di akhirat bagi yang berhasil mendidik anaknya dengan Al Qur’an.
“Barang siapa yang belajar Al Qur’an dan mengamalkannya, akan diberikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota yang cahayanya lebih indah dari cahaya matahari.
Kedua orang tua itu akan berkata, “mengapa kami diberi ini?” 
maka dijawab, “Karena anakmu yang telah mempelajari Al Qur’an.” 
HR. Abu Dawud , Ahmad dan Hakim
-----------------------------------------------------------------------------

saudaraku..
yuk.. update tilawah dan tadabbur alqur'annya..
jangan hanya update facebook aja terus kerjaannya :)
bentar-bentar update status, update status lagi..
ga di PC, di laptop, di hp, lagi jalan, lagi masak, lagi di mobil, di WC.. (haduh..ampun deh, beu ambeu..)
mending kalau statusnya berkualitas.. :D

mulai sekarang updatenya update Al-qur'an,
mau di rumah, di sekolah, lagi jalan, lagi di mobil, mau pake hp, pake mushaf..
sempatkan baca al-qur'an..

Ya allah.. jadikanlah al-qur'an sebagai bacaan yg ku cintai di siang maupun malam.
karna disitulah Allah berinteraksi dgn manusia lewat surat cinta-Nya
Ya allah.. terangilah hatiku dengan Al Qur'an,
hiasilah akhlakku  dengan Al Qur’an..
Jauhkan aku dari api neraka dengan Al Qur’an,
masukkan aku ke SYURGA-Mu dengan Al Qur’an..

Jadikanlah Al Qur'an sebagai teman di dunia,
di dalam kubur sebagai penerang,
cahaya di atas titian (shiratal Mustaqim), dan TEMAN di dalam surga,
serta penghalang dan hijab dari api neraka..
Sebagai petunjuk untuk segala kebaikan dan tetapkanlah dlm kesempurnaan..
Anugrahkan kemudahan dlm mengamalkan Al Qur'an dgn hati dan lisan,
senantiasa cinta kpd kebaikan, kebahagiaan, kegembiraan atau keindahan iman..

Semangat membaca Al-Qur'an ^_^
tilawah, tadabbur dan aplikasikan..

Baca Selengkapnya...

Monday, March 18, 2013

Bersama Allah, Selalu dan selamanya

Namun ku terlanjur mencintai diriMu
Terlambat bagiku pergi dariMu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh dariMu
--------------------------------------
” Hmm… inget ga itu lirik lagu apa cing....?
itu adalah lirik lagunya Ungu yang berjudul Dilema Cinta, 
huruf‘M’ sengaja saya tulis kapital yang artinya tulisan itu saya tujukan kepada Allah. 

Kali ini saya buat postingan judulnya cinta-cintaan ya..hehe, 
tapi bukan cinta kepada manusia atau istilahnya sekarang disebut pacaran yang saya maksud disini, 
lah lagian saya juga ga punya pacar kok hehe, liat aja nih kukunya bersih :D

Ok, yang ingin saya tekankan disini adalah kita harus belajar menanamkan cinta kepada Allah, 
Ya Cinta..kepada Allah, karena itulah pondasi dasar agama Islam.
Allah terlalu indah untuk kita tinggalkan..
Bayangkan jika kita dicintai oleh Allah, pemilik alam semesta ini,
maka Allahpun akan membalas cinta kita, semakin di sayangi oleh-Nya,
DIA akan memberikan apa saja yg kita butuhkan..
DIA tak akan membiarkan kita sedih..
hayoo.. siapa yg mau..?
mau.. mau.. tapi ga pake teh.. :D

Menurut Ibnu Qayyim, ada 10 Rahasia dicintai Allah
1. Membaca Al-Qur’an dan memahaminya dengan baik. 
2. Mendekatkan diri kepada Allah dengan shalat sunat sesudah shalat wajib. 
3. Selalu menyebut dan berzikir dalam segala kondisi dengan hati, lisan dan perbuatan. 
4. Mengutamakan kehendak Allah di saat berbenturan dengan kehendak hawa nafsu. 
5. Menanamkan dalam hati asma’ dan sifat-sifatnya dan memahami makna. 
6. Memperhatikan karunia dan kebaikan Allah kepada kita. 
7. Menundukkan hati dan diri ke haribaan Allah. 
8. Menyendiri bermunajat dan membaca kitab sucinya di waktu malam saat orang lelap tidur. 
9. Bergaul dan berkumpul bersama orang-orang soleh, mengambil hikmah dan ilmu dari mereka 
10. Menjauhkan sebab-sebab yang dapat menjauhkan kita daripada Alllah Sungguh hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga,oleh karena itu mari kita tanamkan rasa cinta kepada Alloh dalam diri dan hati kita.

Semoga kita senantiasa mendahulukan cinta kita kepada Allah daripada cinta kita terhadap ciptaan Allah. Seandainya kita mencintai ciptaanNya pun harus kita cintai karena Allah semata,
karena hakikatnya Allahlah sumber yg memberikan kebaikan pd mahluk atau ciptaan-Nya.

Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.. ”(QS. Al-Baqarah: 165) 

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). 
(QS. Al imran:14)

Semoga kita bisa mencintai Allah dengan sepenuh hati, karena cinta kepada Allah adalah terapi yang
paling mujarab bagi hati. Salam ukhuwah ^_^

sumber: buku 10 rahasia dicintai Allah
Baca Selengkapnya...

Thursday, March 7, 2013

Bijak menilai orang lain


Seringkali kita berpikir tentang kesalahan atau keburukan orang lain.
Seakan kita menjadi sengsara,merasa sakit hati krena perilaku orang lain
Padahal tidak satupun yang menimpa kita melainkan buah dari perilaku kita sendiri.
Oleh karena itu jangan pernah menyalahkan siapapun dulu
karena pada hakikatnya itu semua adalah buah dari perbuatan kita sendiri.
Tidak ada yang tertukar, semua perbuatan akan kembali pada pembuatnya.

Tanya pada diri, jika dirimu berbuat kesalahan,
apa yang paling diinginkan dari sikap orang lain pada dirimu?
Tentu saja, berharap agar orang lain tidak marah kan ?
Dan..Kitapun berharap agar orang lain bisa menegur kesalahan kita dengan cara yang baik.
berharap agar orang lain bisa bersikap santun dan memaafkan kita.
Kita tentu tidak ingin orang lain marah besar atau bahkan mempermalukan kita didepan umum akibat kesalahan kita.
Kalaupun hukuman dijatuhkan, kita ingin agar hukuman itu dijatuhkan dengan adil dan penuh etika dan bijaksana.

Mengapa ketika orang lain berbuat salah kita malah memarahinya, membencinya, menganggap musuh atau menghukumnya dengan tidak adil?
Lalu, bagaimana jika ternyata orang tersebut tidak salah atau hanya karna salah faham? awas, hati-hati lho
karna itu, Andai suatu ketika kita jumpai seseorang berbuat kesalahan,
hal pertama yang harus kita lakukan adalah bertanya,
apakah orang tersebut tahu atau tidak dirinya salah ?
Sebab adakalanya orang yang berbuat salah bukan karena ingin berbuat salah,
tetapi karena dirinya tidak mengerti bahwa hal yang dilakukannya itu salah.
Seandainya dia belum tahu kesalahannya, tentu kewajiban kita untuk memberi tahu agar ia menyadarinya. tentunya dengan santun, bukan dengan emosi, marah2.
"Sesungguhnya marah itu datangnya dari setan dan dia (setan) diciptakan dari api, dan api dapat dipadamkan dengan air. Karena itu jika kalian marah maka berwudhulah".(HR. Ahmad)
Kalaupun, jika kita memiliki wawasan dan pengalaman lebih dari orang tersebut.
Justru seharusnya kita mampu membantu meluruskannya dengan bijak.
Cobalah berfikir fositif dulu dan Jangan menyimpulkan sendiri bahwa ia tidak baik,
karna belum tentu juga ia bersalah sepenuhnya
beri ia kesempatan untuk menjelaskan keadaan yang sebenarnya.


Ketahuilah..Orang yang baik akan segera sadar,
memohon ampun dan bertaubat ketika melakukan kesalahan juga bertekad untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, resiko baginya  jika ia harus menanggung akibat perbuatannya.
Dan bantu ia agar tetap semangat memperbaiki kesalahannya.
Ini lebih menyelesaikan masalah daripada menyikapinya dengan emosi atau marah.
apalagi kalau marah2nya ga jelas menuruti kehendaknya sendiri.

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu". (QS. Al-hujurat:6)

Jadi, bijaklah dalam menilai oranglain..
penilaian manusia belum tentu sesuai dengan penilaian Allah.
Bagaimana bisa kita menilai seseorang itu buruk sedangkan kita sendiri tidak tau sifat dan prilaku orang itu baik atau tidak.
apalagi jika kita hanya baru mengenalnya sepintas, lewat internet atau komunikasi via HP.
Jauhilah Prasangka karna sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)



"Hai orang2 yang beriman,..
jauhilah banyak dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain....."(QS. Al-hujurat:12)

makna ayat tersebut:
yang dilarang oleh Allah itu "Banyak" prasangka,
berarti sedikit berprasangka itu boleh,
Tapi yang penting prasangkanya bisa di Tabayyunkan terlebih dahulu.
Jadi berprasangka, tapi di klarifikasi lagi, apakah prasangka itu benar atau tidak sesuai realitasnya keadaan, check n Recheck lagi kebenarannya.
Kita harus sadar bahwa jika hati terdapat penyakit (berprasangka buruk, kedengkian, kebencian, merasa sakit hati) maka rugilah diri kita.
Waktunya habis dipakai untuk memikirkan orang yang kita tak suka keburukannya,
memikirkan kesalahan oranglain, sehingga tidak lagi produktif.
Sungguh berbahagialah mereka yang lapang dan ikhlas, yang selalu memandang setiap kejadian dengan pikiran dan sikap positif.
"Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)" 
 (QS. Al-hujurat:11)

anak, istri  adalah bagian dari diri kita, keluarga kita.
Saudara-saudara muslim adalah bagian dari khazanah kebersamaan kita.
Kenapa kita harus memutuskan silaturahmi karna penuh kebencian membicarakan kejelekannya?
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-hujurat:10)

Mari kita belajar bijak menyikapi kesalahan dan kekurangan orang lain, 
sebagaimana, kita pun ingin diperlakukan hal yang sama ketika melakukan kesalahan.
Karena Orang yang baikpun, bukan berarti tidak pernah melakukan kesalahan,
Sebaik-baiknya manusia, pasti pernah berbuat buruk..
Seburuk-buruknya manusia, sesungguhnya menginginkan yang terbaik 
Ingat, rumus menyikapi kesalahan orang lain adalah berusaha membantu agar ia mengetahui kesalahannya, membantu agar ia tahu cara memperbaikinya, membantu agar memiliki kemampuan dan semangat dalam memperbaiki kesalahannya.


Jadi, jangan terburu2 menjudge tidak baik
sehingga pandangannya tidak mau menerima kebenaran
Hal seperti ini bukan membicarakan siapa yg benar dan yg salah
Tapi bagaimana kita bisa menyikapinya dgn benar atau salah
Biarlah Allah yg menilai
karna Pandangan manusia belum tentu sesuai dgn pandangan Allah..
Ambil hikmah setiap kejadian..
lupakan kesalahan dan saling memaafkan..

“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu?
Dan Allahpun adalah maha pengampun lagi maha penyayang”. (QS An-Nuur :22)

Memang, melupakan sekaligus memaafkan kesalahan orang lain mungkin sangat berat.
Seolah-olah pekerjaan memindahkan sebuah gunung dan bukit.
Apalagi luka yang mereka ukir di dalam sanubari kita begitu dalam dan lebar.
Sepertinya mudah di ucapkan tapi tidak semua orang mampu melakukan dengan ikhlas.
Semoga kita dijauhkan dari segala macam penyakit hati..

Hati yang lembut dapat terlihat dari keridhoannya menerima kebenaran. 
Ia akan mudah untuk menerima nasehat
dan Hati yang keras cenderung egois dan susah  menerima nasehat
Bila ada orang menasehatimu..
Bukan berarti dia lebih baik atau lebih pandai..
Tapi, itu Berarti ia sayang padamu, menginginkan kamu menjadi lebih baik.

wallahu a'lam..
Baca Selengkapnya...

Monday, March 4, 2013

Sekilas tentang Ta'aruf

Saya pernah ditanya tentang bagaimana cara mengidentifikasi akhwat yang "asli”.
Karna banyak akhwat berjilbab namun kok masih titik-titik.
Nah,disinilah manfaat ta’aruf,agar kita tidak terjebak pada ghurur (tipuan)

Ta’aruf bukan sekedar formalitas saja namun benar-benar dilaksanakan untuk saling mengenal, mencari informasi akhlak, kondisi keluarga, saling menimbang, dsb.
Permasalahannya bukanlah pada akhwat “yang asli” atau “tidak asli”.
namun ini terkait pada pemahaman kita bahwa hanya Allah sajalah yang mengetahui kadar keimanan seseorang, terlepas dari penampilannya.
Walau pemakaian jilbab adalah juga cermin keimanan seseorang.

Pemahaman
“Perempuan2 yang keji adalah untuk yang keji pula dan laki2 yang keji untuk wanita-wanita yang keji, sedangkan 
Perempuan2  yang baik untuk laki2.....”(QS. An Nuur [24]: 26)
Berdasarkan ayat tersebut,
Allah swt telah menetapkan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, demikian pula sebaliknya.
Jadi kita tak perlu khawatir akan mendapatkan pendamping yang tak sekufu agamanya karena sesungguhnya semuanya bermula dari diri kita sendiri. Sudahkah kita beragama dengan baik?
Bagaimana kadar keimanan kita.. ? (menurut pandangan Allah bukan manusia)

Identifikasi
1. Akhlak
Akhwat berjilbab panjang dan lebar belum tentu lebih baik dari yang berjilbab biasa-biasa saja.
(maksudnya, “biasa-biasa“ tapi tetap mencukupi kriteria syar’i jilbab).
Menilai baik tidaknya agama seseorang tidak bisa dilihat dari panjangnya jilbab,
tidak bisa dilihat dari banyaknya shalat, rajinnya puasa, gelar hajjah, dan sebagainya.
Karena banyak orang yang rajin shalat tapi suka maksiat, berpuasa tapi riya, bergelar hajjah tapi tidak amanah, dll
Agama bukan pula diidentifikasikan dari luasnya pengetahuan agama (tsaqofah).
Karena banyak missionaris yang pengetahuan agamanya lebih luas dibandingkan umat Islam sendiri.
Agama bukan pula dilihat dari banyaknya hafalan Al Qur’an karena seorang Christiaan Snouck Hongruje pun, hafal Qur’an.

Ukuran agama adalah akhlak. Iman itu adanya di dalam hati.
Dan tentu saja tak ada yang mengetahuinya kecuali Allah
namun iman yang benar-benar menyala di dalam hati, cahayanya pasti akan memancar keluar, yaitu dalam bentuk akhlak.
Pancaran cahaya keimanan inilah yang harus kita cari. Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya seorang hamba yang berakhlak baik akan mencapai derajat dan kedudukan yg tinggi di akhirat, walaupun ibadahnya sedikit“.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda mengenai wanita ahli ibadah yang masuk neraka karena menyiksa seekor kucing hingga mati,
ada wanita pelacur yang masuk surga karena memberi minum seekor anjing yg kehausan.
Ini menandakan bahwa tak ada yang mengetahui kebaikan hakiki seseorang,
karna taqwa itu adanya (di hati).
Umat Nabi Muhammad itu seperti air hujan yang tak dapat diketahui mana yang lebih baik, awalnya atau akhirnya?

Ingatlah kisah Nabi Daud ketika sedang bersama murid-muridnya dalam sebuah halaqah dan kemudian datang seorang laki-laki yang baik pakaiannya, terlihat sangat sholeh hingga membuat murid-murid Nabi Daud bersimpati dan kagum.
Namun ternyata ia adalah seorang munafiq dan Nabi Daud mengetahui hal itu dari akhlaknya saat orang tersebut memasuki masjid dengan kaki kiri, tangisannya di depan umum, dan ucapan salamnya kepada halaqah yang sudah dimulai.

2. Hati yg Lembut.
Kepada saudaranya yang mu’min ia akan berkasih sayang, saling menasehati dan tidak akan merendahkan saudaranya seiman. Hati yang lembut dapat terlihat dari keridhoannya menerima kebenaran (Al Haq).
Ia akan mudah untuk menerima nasehat dan segera memperbaiki kesalahannya.
sedangkan Hati yang keras tidak akan rela untuk menerima nasehat dan terus berkubang dalam kesalahan.
Hati yang lembut dapat mencegah mulut dan tangannya dari menzalimi orang lain.

Syarat Seorang Informan
Lalu kepada siapakah kita bertanya agar kita mengetahui kepribadiannya baik/ tidak?
Tanyakanlah kepada orang-orang terdekatnya, keluarga atau sahabat yg bisa dipercaya yg benar2 mengenalnya..
Namun orang yang terdekat ini bukanlah sembarang orang.
Di bawah ini adalah tips dari Umar bin Khattab untuk mengetahui apakah orang tersebut benar-benar mengenal akhwat/ikhwan yang dimaksud. Yaitu :
1. Ia sudah melakukan mabit(bermalam) atau safar (berperjalanan) dengan akhwat tersebut sehingga mengetahui persis akhlaknya.
2. Ia sudah melakukan hubungan finance (muamalah) dengan akhwat tersebut sehingga dapat terlihat apakah ia amanah.
3. Ia sudah menyaksikan akhwat tersebut menahan amarah karena ketika orang marah akhlak aslinya akan terlihat, baik ataukah buruk.
silakan baca juga artikel Tips mengenal calon

Niat Mempengaruhi Keberkahan
Wanita dinikahi karena empat perkara : Kecantikan, nasab, harta, agama.
Namun pilihlah karena agamanya agar berkah kedua tanganmu.
Tidaklah salah bila kita menentukan standar atau kriteria calon pendamping.
Namun hendaknya kriteria tersebut proporsional, tidak muluk dan jangan mempersulit diri sendiri. Mengharapkan sosok yang sempurna dan super ideal sangatlah jarang bahkan mungkin tidak ada.
Dan bila sampai kesempurnaan yg dicari tidak ditemukan pada sosok sang kekasih,
maka akan menimbulkan kekecewaan.
Sesungguhnya ketidaksempurnaan adalah wujud kesempurnaan.
Syukurilah karunia-Nya, jangan terlalu banyak menuntut.
Jadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain.
Bukankah pernikahan itu seperti pakaian yang saling melindungi dan menutupi kekurangan. Saling menerima kelebihan dan kekurangan.

Istikharah
Jangan lupa istikharah untuk mendapatkan kemantapan. 
Seperti sebuah bait puisi, “Bariskan harapan pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan untukmu.
Ada kalanya Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada orang yang terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi. Kekasih tempat orang-orang beriman memberi semua cinta dan menerima cinta.”.
Semoga Allah memberikan yg terbaik untuk kita semua.

Just share, semoga bermanfaat..

Baca Selengkapnya...

Tips Mengenal calon tanpa pacaran

Semua orang pasti berharap punya cinta yg indah dan suci.
tidak ingin merusak cintanya atau orang yg dicintainya.
Tapi, niat saja tidak cukup.
banyak orang yg berniat baik, tapi justru merusak cintanya
Anugrah Allah dirusak dengan satu perbuatan : PACARAN

Ada yg mngkritik pacaran, tapi yg membelanya jg tidak sedikit.
Ada yg bilang bahwa pacaran adalah untuk mengenal pasangan, jangan sampai membeli kucing dalam karung.
Tapi kenyataannya selama berpacaran selalu ingin tampil perfect, terlihat baik di hadapan kekasihnya, sehingga ia menutupi kekurangannya.

Untuk mengenal calon tanpa pacaran dapat kita ketahui melalui cara-cara yang efektif, yaitu :
1.Bertanyalah kepada orang yang dianggap paling dekat dengan calon tersebut yang dapat dipercaya sehingga Insya Allah informasi yang kita dapatkan cukup objektif.
Dari sinilah kita dapat mengenali sifat-sifat yang tidak nampak.
dan sifat-sifat ini penting bagi yang ingin membangun rumah tangga bersama.
"Jika kamu ingin bertanya tentang seseorang tanyalah kepada orang terpercaya yang paling dekat dengan orang tersebut (sahabat), karena orang yang saling bersahabat itu saling mempengaruhi".
Namun untuk mengetahui penampilan/fisiknya tentu dengan melihat langsung dan cara melihatnya tanpa sepengetahuannya.

2.Untuk mendapatkan kemantapan, lakukanlah sholat istikharah dan mohonlah kepada Allah karena Dia yang paling tahu mana yang terbaik untuk kita.
Rasulullah saw bersabda : ''Kalau anda menginginkan sesuatu maka lakukan salat dua rakaat, rakaat awal setelah membaca al-Fatihah membaca al-Kafirun dan pada rakaat kedua. (shalat istiharah).

3.Setelah memiliki kecendrungan yang kuat untuk mempersunting maka langkah selanjutnya adalah perkenalan (ta'aruf) antar keduanya secara lebih dekat yaitu secara langsung, namun tetap menjaga norma-norma Islam.
mengenai ta'aruf, silakan dibaca di artikel Sekilas tentang ta'aruf

Dalam islam ada ta'aruf untuk saling mengenal pasangannya,
TAPI.... itupun bagi mereka yg siap menikah.
kalau bagi yg belum siap nikah?
Allah menyuruh qt untuk bersabar, berpuasa, menjaga diri qt dr hal' yg tak bermanfaat n bernuansa dosa. juga lebih mendekatkan diri pada Allah
karena itu, sebelum taaruf pikirkanlah baik-baik, matang-matang.
Jangan mudah melontarkannya jika tak ada komitmen dan kesungguhan untuk meneruskannya.
Ta'aruf bukan asal menjalani, siapa tau cocok, atau siapa tau jodoh.
Tapi, perbaiki niat dan kesungguhannya.
---------------------------------------------------------------
Pernikahan yang diawali dengan pacaran dapat diibaratkan membeli buku yang dijadikan contoh(sample) dari jenis buku yang mahal.
Umumnya buku yang seperti ini di toko-toko buku dibungkus dengan plastik rapat disertai peringatan yang bertuliskan Membuka berarti membeli
'sehingga bagi para pembeli untuk mengenali buku tersebut secara terperinci ada dua pilihan, yaitu
pertama, dengan membuka buku tersebut dan membacanya, akibatnya buku tersebut sangat lecek dan makin lusuh bila semakin banyak orang yang membacanya.
Akhirnya hampir semua pembeli menolak untuk menerimanya sebagai barang beliannya kecuali sangat memaksa.
Membeli buku seperti inilah ibarat pernikahan yang diawali dengan pacaran.
Pilihan kedua, karena buku tersebut mahal terbungkus rapi dan membukanya adalah berarti membeli maka untuk mengetahui isinya sang pembeli bertanya kepada petugas melalui katalog komputer atau terlebih dahulu bertanya kepada orang yang telah memiliki dan membacanya sehingga dia memperoleh buku yang benar-benar baru belum pernah disentuh oleh siapapun termasuk pembelinya.
Inilah ibarat orang yang menikah dengan tidak proses pacaran tadi.

Baca Selengkapnya...

Sunday, February 3, 2013

Jalan Cinta
















Semua rasa hati manusiamu
Untuk membagi kisah atas nama cinta 
Derai air mata di setiap sujudmu
Seperti tak pernah cukup untuk menjagaku

Jangan butakan Hati menjadi Cinta yang semu

Ampun yang engkau pinta dalam semua Keraguan yang t'lah meliputi jiwamu
Semoga akan membawa cintamu Pada diriku dalam jalan dan ridho-Nya


Kau hembuskan Ayat-ayat cinta untukku
Di sela doa,
Dalam malam-malam Yang sunyi 


Ku hembuskan Ayat-ayat cinta untukmu
Di tengah terik matahari dan dinginnya malam
Kau panjatkan Ayat-ayat cinta pada-Nya
Melindungi dan menjaga kisah cinta kita…a..a...a...a
-----------------------------------------------------------------------
ini adalah lirik lagu sherina dengan judul 'jalan cinta'
aku seneng banget dengan lagu sherina, suara yang dinyanyikan jelas artikulasinya tidak dibuat-buat..
lirik lagu ini mencerminkan seseorang yang mencintai dengan tulus
pertama denger lagu ini sedikit misterius musiknya..
awalnya juga ngerti apa maksud lagu ini, tapi sedikit ku rubah saja liriknya menjadi versiku. :D

hmm.. ternyata benar, 
saat rindu itu terbalut pada cinta yang belum halal
rindu itu hanya akan menjadi sebuah penjara yang menyakitkan.
tak ingin tersimpan namanya disaat yg tak tepat
lantas,mau dibawa kemana jalan cinta ini agar tidak tersesat arah,
inginkan jalan yg benar yg diridhoi sang pemilik cinta yg sesungguhnya.
tak ingin jatuh pada cinta yg salah.
memohon cinta yg allah titipkan.

ketika 2 insan saling suka 
namun sulit untuk diungkapkan, 
berdiam diri, mengadu, memohon petunjuk, merintih pada Allah karna takut kehilangan cinta-NYA yg hakiki
mereka Saling mendoakan dalam sujud cintanya, dalam senyum ikhlasnya
dalam diamnya, mereka saling memperbaiki diri
memantapkn istikhoroh peneguh hatinya 
dan berharap rasa cinta ini diikat dengan ikatan yang resmi (pernikahan)  
cintanya bukan untuk diumbar dgn mudahnya

tapi ia pintar menjaga kesucian cintanya,
karna cintanya hanya dipersembahkan untuk orang yang halal baginya dalam ikatan yang suci
setelah gerbang pernikahan dalam mahabbahNya, lautan cintaNya, dengan ridhoNya.

hingga kelak jika dipertemukan dalam situasi yg halal
kan terukir buaian rindu yang tersimpan dulu menjadi nyata.
layaknya orang yg berpuasa, betapa senangnya saat berbuka..
Baca Selengkapnya...

Saturday, February 2, 2013

Ketika Hati Pernah Terbagi

Harus diakui, siapa pun orang di sekitar kita pasti memiliki tempat tersendiri di hati.
Berdasarkan perbedaan porsi, muncullah klasifikasi status sosial-pribadi: kenalan, teman, sahabat, saudara, keluarga, atau bahkan kekasih.
Klasifikasi tersebut memiliki satu pondasi: cinta.
Kualitas cinta akan semakin sempurna apabila memiliki porsi yang total, Sepenuh hati, Suci.
Cinta seperti ini tentu saja didasarkan bukan semata-mata cinta karena makhluk, melainkan cinta karena Allah SWT.

Cinta seperti inilah yang patut kita realisasikan dalam kehidupan, termasuk pernikahan.
Jangan Hanya ‘Sisa’
Bukankah rumah yang kokoh itu tidak dibangun dari kayu yang rapuh?
Begitupun dengan pernikahan. Dibutuhkan hati yang utuh untuk menciptakan pernikahan yang kokoh.
Tapi justru dewasa ini, kita disuguhkan dengan fenomena permainan hati (pacaran) yang kian semarak dan menjamur di masyarakat.
Di mana sebelum menikah, hati dibuka lebar-lebar layaknya hotel untuk disinggahi banyak orang secara ‘temporer’, namun memberi bekas secara ‘permanen’.
Bagaimana tidak, pernikahan dengan kondisi hati seperti ini akan melahirkan banyak perbandingan lantaran kenangan-kenangan dengan ‘si dia’, ‘si dia’, atau ‘si mereka’ yang terus saja membayang di setiap jengkal kehidupan.
Manakala suami/istri kita menyuapi bubur misalnya, terlintas begitu saja bayangan ‘si dia’ yang dulu juga pernah menyuapi kita bubur.

Hal itu disebabkan oleh pemberian hati yang tidak utuh lantaran telah banyak lubang yang dihasilkan tusukkan-tusukkan cinta yang ‘semu’ dari masa lalu.
Menyedihkan, hiks..hiks..
ibaratkan, ketika kita melihat kertas polos dengan satu nama di tengahnya, mata kita akan menangkap satu sentralisasi konsentrasi yang utuh.
Namun, jika terdapat banyak nama dan tulisan di kertas tersebut.
Mata kita akan mendapati banyak nama dan konsentrasi kita menjadi tidak fokus.
Meskipun nama yang dituju telah diberi tanda khusus, lingkaran misalnya, namun tetap saja kertas itu tidak bersih dan indah. Tulisan-tulisan selain yang dilingkari kerap kali mengganggu.

Hal serupa terjadi pada hati kita.
Hati yang belum pernah terjamah permainan cinta akan fokus terhadap satu nama pertama dan terakhir.
Di mana nama tersebut hanya  tertulis sebagai pendamping hidup kita.

Maka coba tanyakan pada nurani, apakah kita tega hanya memberi hati yang ‘sisa’ kepada suami/istri kita?
Sementara tanyakan pada logika, apakah kita siap hanya mendapat hati yang ‘sisa’ dari suami/istri kita?

Rumah yang Kokoh 
Sungguh indah segala keteraturan.
Layaknya lalu lintas, indahnya keselamatan akan tercipta apabila para pengguna jalan mematuhi rambu-rambu yang ada secara teratur.
Untuk membentuk rumah tangga yang indah pun perlu adanya sebuah keteraturan dalam membangunnya: keteraturan menjaga hati dan kesucian diri.
Sebelum berumah tangga, seorang Muslim haruslah menjaga kesuciannya.
Menjaga diri dari masuknya cinta selain untuk Allah SWT.
Maka dari itu tidaklah dibenarkan untuk mengikuti langkah-langkah syetan dengan mengumbar cinta atau berpacaran sebelum menikah.
Dengan begitu hati akan tetap terjaga kesuciannya dari lubang-lubang cinta yang tidak semestinya.
Tatkala menikah, hati yang utuh dan suci akan merasa bahagia dengan cinta pertama dan terakhir.
Cinta yang diberikan kepada suami/istri dalam balutan ridha Illahi.
Cinta yang utuh, lantaran hati tak pernah terjamah cinta yang lain.
Cinta yang suci, lantaran hati tak pernah terkotori cinta yang salah.
Cinta seperti inilah dapat saling melindungi dan memberikan nuansa kemurnian cinta yang sesungguhnya dalam rumah tangga.

Kini tengoklah ke dalam hati, sudah sejauh mana hati terbagi?
Andai pernah tersalah.. semoga bisa menjadi hikmah dan pelajaran agar kedepannya bisa memperbaiki serta istiqomah di jalan kebaikan..
Fitrah sebagai manusia pasti ada rasa cemburu jika istri atau suamimu pernah membagi hatinya pada oranglain.. T_T
---------------------------------------------------------------------------------------------------
inginku, kelak kudapatkan seseorang yang hatinya dipenuhi oleh cinta kepada Allah,
dan menjaga hatinya hanya untuk kekasih halalnya kelak.
andai  tak sesuai dengan inginku, ridho hatiku dengan segala ketentuanMu..
ku tau, allah tau yang terbaik untukku. ^_^

semoga bisa terus memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yg baik
menjadi umat yg terbaik..
Baca Selengkapnya...

Tuesday, January 29, 2013

Jika kamu ............

Jika kamu memancing ikan….
Setelah ikan itu terlekat di mata kail, maka ambilah ikan itu….
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja….
Karena ia akan sakit oleh karena ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.
***Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang…
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya….
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja….
Karena dia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu….

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh…. cukuplah sekadar keperluanmu….
Apabila sekali ia retak…. tentu sukar untuk kamu menambalnya seperti semula….Akhirnya ia dibuang ….
Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih bisa digunakan lagi….
***Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya….
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa….
Anggaplah dia manusia biasa.
Apabila sekali dia melakukan kesalahan, tak mudah bagimu untuk menerimanya….
akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.
Sedangkan jika dirimu memaafkannya boleh jadi hubunganmu akan terus hingga ke akhirnya….

Jika kamu telah memiliki sepiring nasi…
yang baik untukmu, Mengenyangkan, sehat, Berkhasiat.
Mengapa kamu lengah dan ingin coba mencari makanan yang lain..
Terlalu ingin mengejar kelezatan.
Kelak, nasi jika itu akan basi dan kamu tidak bisa memakannya.
saat itu kamu akan menyesal.
***Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seseorang….. yang membawa kebaikan, yang Menyayangimu, Mengasihimu.
Mengapa kamu lengah, dan mencoba membandingkannya dengan yang lain.
Terlalu mengejar kesempurnaan.
Dan Kelak, kamu akan kehilangannya, hingga dia menjadi milik orang lain.
Kamu juga yang akan menyesal.


(sebuah nasihat)
just share..
semoga bermanfaat..
Baca Selengkapnya...

Kucari Engkau Wahai Kekasih Sejati


(sebuah catatan yang tak bisa ku menahan air mata saat ku membacanya.. T_T)
dari pengakuan seorang hamba yg merindukan kekasih..

Sedih rasanya hidup dalam kesendirian
Tiada tempat untuk mengadukan kesedihan
Teman memang banyak, kenalan pun dimana-mana
Namun tiada artinya bila tak menjadi penawar dahaga

Dahaga kehausan akan kasih sayang
Dahaga kehausan akan ketentraman
Dahaga kehausan akan cinta
Dahaga kehausan akan ibadah dan pahala tak terkira

Mata menjadi samar karena remangnya cahaya
Nafsu dapat menghancurkan karena lemahnya penjaga
Diri menjadi rapuh karena tiada teman bicara
Hati semakin keruh karena tiada yang mengkilaukannya

Titian ini kulalui dengan penuh hati-hati
Namun masih saja aku terjerat debu-debu berduri
Panjangnya jalan mungkin akan bisa terlintasi
Bila ada kawan sehati yang menemani

Rasul dalam kekalutan diselimuti khadijah dengan kelembutan
Namun diriku dalam keresahan hanya diselimuti kegelisahan
Rasul menjejaki dakwah dengan ditemani khadijah
Namun diriku mengarungi dakwah ditemani gundah

Ku cari Kekasih di dunia
Sebagai penyejuk mata
Sebagai penawar hati
Sebagai teman seperjuangan dalam dakwah ini

Wahai Allah yang Maha Lembut
Bantulah aku menggapai surga
Wahai Murabbi dan Murabbiyah
Jadilah perantara mencarikan aku surga

Wahai jodohku yang ku harap dan ku nanti
Ku harapkan keikhlasanmu dengan hati
Ku ingin engkau rela menerima apa adanya diri
Temanilah dan bantulah diriku menggenapkan separuh dien ini...

---------------------------------------------------------------------------------------------
sebuah tulisan yang kutemukan di buku kakakku (laki-laki),
beliau yg sampai saat ini belum juga menikah.
ya allah,, tulus dari dalam hati, semoga kakak ku segera bertemu dengan jodohnya,
semoga mendapat istri yg sholihah untuk menemani perjuangan hidupnya.
sungguh kakak ku ini baik hatinya, insya allah sholih, bertanggung jawab dan sayang pada keluarga.
sedihku saat ia mengungkapkan alasannya belum menikah karna masih punya tanggungan biaya adik2nya yg masih sekolah.. T_T
ya allah, betapa baiknya kakakku ini, semoga kau membalas segala kebaikannya,
semoga allah selalu memberikan kesehatan, berkah usianya, dimudahkan rizki baginya, di lancarkan usahanya, semoga allah memberikan jodoh yang terbaik dan kelak keluarganya bahagia diridhoi Allah..
Amiiiiin..
Baca Selengkapnya...

Sunday, January 6, 2013

Syarat untuk maksiat, MAU ?

Ingatlah..Ada beberapa syarat jika hendak melakukan dosa dan maksiat?
Mau tau syaratnya apa.. ?
Mauuu... Tapi ga pake teh.. :D (Nah lho.. korban iklan sariwangi)
-------------------------------------------------------------------
Ibrahim bin Adham bercerita bahwa ia pernah didatangi seorang laki-laki yang berkata kepadanya:
 “Wahai Abu Ishak (Ibrahim bin Adham)! Saya seorang yang banyak berdosa, seorang yang dzalim. Sudikah kiranya Tuan mengajari saya hidup zuhud, agar Allah menerangi jalan hidup saya dan melembutkan hati saya yang kesat ini,  Tolong berikan aku cara yang ampuh untuk menghentikannya”

Ibrahim berkata, “jika kau mampu melaksanakan lima syarat yang kuajukan, maka aku tidak keberatan kau berbuat dosa.” “Apa itu?” Tanyanya.
“Pertama, bila engkau bermaksiat, janganlah engkau memakan rizki Allah.”
“Jika di seluruh penjuru bumi ini, baik di barat maupun di timur, didarat maupun di laut, di kebun dan di gunung-gunung, ada rizki Allah, maka dari mana aku makan?”
“Wahai Saudaraku, pantaskah engkau memakan rizki Allah, sementara engkau melanggar peraturan-Nya?”
“ Tentu Tidak... Lalu, apa yang kedua?”

“Kedua, bila engkau bermaksiat kepada Allah, janganlah engkau tinggal di negeri-Nya!”
Lelaki itu menukas, “Tuan Ibrahim, demi Allah yang kedua ini lebih berat.bukankah bumi ini milik-Nya? Kalau begitu, dimana aku harus tinggal?”
“Patutkah engkau makan rizki Allah dan tinggal di bumi-Nya padahal engkau melakukan maksiat kepada-Nya?”
“Tidak, Tuan Guru!”

“Ketiga, jika engkau hendak berbuat maksiat, janganlah engkau lupakan Allah yang Maha Melihat dan beranggapanlah bahwa Dia lalai kepadamu!”
“Tuan Guru, bagaimana mungkin bisa begitu, padahal Allah Maha Mengetahui segala rahasia dan melihat setiap hati nurani.”
“Layakkah engkau menikmati rizki-Nya, tinggal di bumi-Nya dan maksiat kepada-Nya sedangkan Allah melihat dan mengawasimu?”
“Tentu saja tidak, wahai Tuan Guru.Lantas apa yang keempat?”

“keempat, Apabila datang kepadamu malaikat maut, hendak mencabut nyawamu, maka katakan kepada malaikat itu, tunggulah dulu, aku akan bertobat.”
Lelaki itu menjawab, “itu tidak mungkin dan ia tak mungkin mengabulkan permintaanku.”
Ibrahim bertutur, “Kalau engkau sadar bahwa engkau tak mungkin mampu menolak keinginannya, maka tentu ia akan datang kepadamu kapan saja, mungkin saat kau bermaksiat.”

“Kelima, bilamana datang mungkar dan Nakir kepadamu, lawanlah kedua malaikat itu dengan seluruh kekuatanmu, bila kau mampu.”
“Itu tidak mungkin, mustahil Tuan Guru.”
Ibrahim bin Adham kemudian melanjutkan, ” Keenam, bila esok engkau berada di sisi Allah SWT, dan Allah menyuruhmu masuk neraka, katakanlah: Ya Allah, aku ga mau ke neraka”

Lelaki  itu tampaknya tidak sanggup lagi mendengar nasehatnya. Ia menangis penuh penyesalan, “cukup…cukup ya Aba Ishak! Jangan kau teruskan lagi.
Aku tidak sanggup lagi mendengarkannya. dan  mulai saat ini aku akan beristighfar dan bertaubat nasuha kepada Allah.”
JADI, MASIH MAU BERMAKSIAT LAGI ?
"Barangsiapa yang mengamalkan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya.
Dan barangsiapa yang mengamalkan keburukan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula (QS. Al-zalzalah:7-8)"
Baca Selengkapnya...

Saturday, January 5, 2013

Life is choice, Tentukan pilihanmu..!


Ya..Hidup adalah pilihan..
Ingin jadi mukmin silahkan.
Ingin kafir juga silahkan.


Ingin berbakti kepada orang tua silahkan.
Ingin durhaka juga silahkan...

mangga..tekan tombol merah atau tekan tombol hijau
Silakan.. tentukan pilihanmu, tunggu apalagi. :D

ingatlah pesan dari Allah :
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu;
maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman,
dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (Qs al kahfi : 29) 



Ingin shalat silahkan.
Tidak ingin juga silahkan.

Ingin jujur silahkan.
Ingin dusta juga silahkan. 


Ingin makan yang halal silahkan.
Ingin makan yang haram silahkan.

Tetapi INGAT! Semua pilihan perbuatan ada konsekuensinya.
"Barangsiapa yang mengamalkan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya.
Dan barangsiapa yang mengamalkan keburukan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula (QS. Al-zalzalah:7-8)"

sedangkan hidup didunia ini hanya sementara, dunia ini hanya perhiasan.
"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang paling baik amalannya".(Qs. Al kahfi: 7)

Nah.. jadi, Sekarang pilihannya mau jadi orang yang beriman atau kafir ?
Kalau mau kafir atau berbuat maksiat..? 
silakan.. Demi Allah, tidak ada yang rugi kecuali dirimu sendiri.
kalau mau beriman, kata Allah:
Hai orang-orang yang beriman! masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan).
dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya la musuh kamu yang nyata (Q.S. al-Baqarah: 208),

Allah menyuruh kita untuk berislam secara kaffah, bukan setengah2 atau separuh.
separuh aku ? aihh..cuma sebelah..buntung atuh... :D

beragama islam jangan di KTP doang, tar yang masuk syurga KTP nya aja.. hayooo
menutup aurat jangan sekedar membalut badan saja, kalau aurat kepalanya ga ditutup dengan syar'i (bagi perempuan) ?
tar bisa-bisa badannya masuk syurga, tapi kepalanya ga masuk,, gimana tah ? :D

kembali kita luruskan niat,
senantiasa memperbaiki diri, memperbaiki hati,
jaga hati agar hati itu bersih dan suci..
karna jika hati itu baik, maka seluruh perangai dan akhlak lainnya pun akan baik.
..ketahuilah sesunguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, apabila baik maka baiklah seluruh jasadnya, dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasadnya, ketauhilah bahwa dia itu adalah hati.”


bismillah yukkk.. mulai sekarang kita belajar mejadi orang baik secara total, 
jangan setengah2.. hari ini baik, besoknya ga.. kan munafik itu namanya..
semoga kita bisa istiqomah di jalan kebenaran.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 7) 

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.” (HR. Ahmad dan at Tirmidzi) 

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.” (HR. Muslim)

“Sesungguhnya mereka yang beriman yang disibukkan dengan kebaikan akan meraih surga dengan segala kenikmatannya.
Dan sesungguhnya mereka yang asyik dengan dosa maksiat akan masuk neraka jahannam dengan segala dahsyat siksanya.” (QS AL-infithar:13-14). 

sesungguhnya, shalatku ibadahku hidup dan matiku hanya karena allah..
SEMANGAT.. karna ALLAH ^_^
Baca Selengkapnya...

Thursday, January 3, 2013

Sang Penggoda, musuh manusia

Siapa tuh sang penggoda manusia??
dia adalah syetan.. waspdalah.. waspadalah.. :D


yahh..Syetan selalu menggoda manusia
jika syetan tidak berhasil menggodamu untuk malas,
maka syetan menggodamu agar riya,
jika syetan tidak berhasil membuatmu riya,
maka syetan membuatmu ujub, diam-diam membanggakan dirimu sendiri
sehingga sia-sia dan terbakarlah semua nilai amal ibadahmu.

Karena itu jaga hati dengan selalu meluruskan niat, semangat istiqomah,
kawal setiap usai berbuat kebaikan dengan istigfar dan tetap rendah hati".

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu.

(QS. 36: 60)

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.

(QS. 35: 6)


Jangan kalah sama syetan...
pelototin atuh syetannya biar dia takut sama kita, bentakin dia kalau bisa mah.. :D
babet tah syetan teh, sing tariikkk, pergilah kau syetaann.. jangan ganggu kituh..
eh tapi,, babetnya jangan pake batu ya,, tentunya dengan amal sholeh, dengan bacaan ayat alqur'an, dengan selalu mengingat allah menyebut AsmaNya dan memohon perlindungan dari Allah.


Saudaraku...
Mari berlindung kepada Allah dari godaan setan yg terkutuk.
Mari memohon kepada Allah agar senantiasa dalam ‘amar ma’ruf nahi munkar yang kita laksanakan semata-mata karena Allah.
semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah. Amiiiin.....!
Baca Selengkapnya...

Wednesday, January 2, 2013

Tuntutan Allah lebih Utama

Tuntutan Allah lebih utama Ketimbang Pahalanya

contoh :
Wirid adalah HakNya yang harus kita laksanakan. Sedangkan warid (pahala wirid) adalah sesuatu imbalan yang kita dapat dari Allah.
lalu apakah kita melakukannya karna patuh kepadaNya semata-mata hanya mencari ridhoNya atau karna imbalan dan pahala dariNya??
Mana yang lebih utama antara sesuatu yang dituntut oleh Allah pada kita, dibanding apa yang kita tuntut dari Allah?

Dalam segala gerak gerik ibadah. Mayoritas ummat ini lebih banyak berburu pahala dan janjinya Allah swt.
Padahal yang lebih utama adalah ibadah dan kepatuhannya itu sendiri.
Sebab kepatuhan dan ubudiyah yang dituntut oleh Allah swt, dan menjadi HakNya, itu lebih utama dibanding hak kita untuk mendapatkan pahala ibadah.

Ibnu Athaillah lalu menegaskan, mana lebih utama tuntutan pahalaNya atau tuntutan Allah?
Disinilah lalu berlaku pandangan:
1. Taat itu lebih utama dibanding pahalanya.
2. Doa itu lebih utama dibanding ijabahnya.
3. Istiqomah itu lebih utama dibanding karomahnya.
4. Berjuang itu lebih utama dibanding suksesnya.
5. Sholat dua rekaat itu lebih utama ketimbang syurga beserta seisinya.
6. Bertobat itu lebih utama ketimbang ampunan.
7. Berikhtiar itu lebih utama ketimbang hasilnya.
8. Bersabar itu lebih utama ketimbang hilangnya cobaan.
9. Dzikrullah itu lebih utama dibanding ketentraman hati.
10. Wirid itu lebih utama ketimbang warid (pahala wirid).
11. dan seterusnya.

Para sufi sering mengingatkan kita, “Carilah Istiqomah dan jangan menjadi pemburu karomah.

Sebab nafsumu menginginkan karomah sedangkan Tuhanmu menuntutmu istiqomah.
Jelas bahwa Hak Tuhanmu lebih baik dibanding hak nafsumu.”

Jadi intinya.. kesungguhan untuk mendapat ridho Allah lebih utama, dan mengesampingkan hasilnya. agar murni keikhlasan ibadah kita di mata allah..
dan tentunya Allahpun tak egois mendominasi hambaNya..
Allah akan senantiasa memberikan yang terbaik untuk hambaNya, ketika kita lebih mengutamakan Allah dalam kehidupan kita. 
semoga tetap istiqomah dijalan kebaikan dan agama Allah..

ALLAHU AKBAR .. !!!



---dari hamba Allah yg sedang belajar mencintai Allah,
hingga tujuan apapun hanya karena Allah---
sesungguhnya ibadahku, hidup dan matiku hanya karenaNya..
Baca Selengkapnya...

Goresan pena Si Pengemis ilmu © 2008. Design by :vio Templates Sponsored by: gold bola