Semua orang pasti berharap punya cinta yg indah dan suci.
tidak ingin merusak cintanya atau orang yg dicintainya.
Tapi, niat saja tidak cukup.
banyak orang yg berniat baik, tapi justru merusak cintanya
Anugrah Allah dirusak dengan satu perbuatan : PACARAN
Ada yg mngkritik pacaran, tapi yg membelanya jg tidak sedikit.
Ada yg bilang bahwa pacaran adalah untuk mengenal pasangan, jangan sampai membeli kucing dalam karung.
Tapi kenyataannya selama berpacaran selalu ingin tampil perfect, terlihat baik di hadapan kekasihnya, sehingga ia menutupi kekurangannya.
Untuk mengenal calon tanpa pacaran dapat kita ketahui
melalui cara-cara yang efektif, yaitu :
1.Bertanyalah kepada orang yang dianggap paling dekat dengan
calon tersebut yang dapat dipercaya sehingga Insya Allah informasi yang kita
dapatkan cukup objektif.
Dari sinilah kita
dapat mengenali sifat-sifat yang tidak nampak.
dan sifat-sifat ini penting bagi yang ingin membangun rumah tangga bersama.
dan sifat-sifat ini penting bagi yang ingin membangun rumah tangga bersama.
"Jika kamu ingin bertanya
tentang seseorang tanyalah kepada orang terpercaya yang paling dekat dengan
orang tersebut (sahabat), karena orang yang saling bersahabat itu saling
mempengaruhi".
Namun untuk
mengetahui penampilan/fisiknya tentu dengan melihat langsung dan cara melihatnya tanpa
sepengetahuannya.
2.Untuk mendapatkan kemantapan, lakukanlah sholat istikharah
dan mohonlah kepada Allah karena Dia yang paling tahu mana yang terbaik untuk
kita.
Rasulullah saw bersabda : ''Kalau anda menginginkan sesuatu maka lakukan salat dua rakaat, rakaat awal setelah membaca al-Fatihah membaca al-Kafirun dan pada rakaat kedua. (shalat istiharah).
Rasulullah saw bersabda : ''Kalau anda menginginkan sesuatu maka lakukan salat dua rakaat, rakaat awal setelah membaca al-Fatihah membaca al-Kafirun dan pada rakaat kedua. (shalat istiharah).
3.Setelah memiliki kecendrungan yang kuat untuk
mempersunting maka langkah selanjutnya adalah perkenalan (ta'aruf) antar
keduanya secara lebih dekat yaitu secara langsung, namun tetap menjaga
norma-norma Islam.
mengenai ta'aruf, silakan dibaca di artikel Sekilas tentang ta'aruf
Dalam islam ada ta'aruf untuk saling mengenal pasangannya,
TAPI.... itupun bagi mereka yg siap menikah.
kalau bagi yg belum siap nikah?
Allah menyuruh qt untuk bersabar, berpuasa, menjaga diri qt dr hal' yg tak bermanfaat n bernuansa dosa. juga lebih mendekatkan diri pada Allah
karena itu, sebelum taaruf pikirkanlah baik-baik, matang-matang.
Jangan mudah melontarkannya jika tak ada komitmen dan kesungguhan untuk meneruskannya.
Ta'aruf bukan asal menjalani, siapa tau cocok, atau siapa tau jodoh.
Tapi, perbaiki niat dan kesungguhannya.
mengenai ta'aruf, silakan dibaca di artikel Sekilas tentang ta'aruf
Dalam islam ada ta'aruf untuk saling mengenal pasangannya,
TAPI.... itupun bagi mereka yg siap menikah.
kalau bagi yg belum siap nikah?
Allah menyuruh qt untuk bersabar, berpuasa, menjaga diri qt dr hal' yg tak bermanfaat n bernuansa dosa. juga lebih mendekatkan diri pada Allah
karena itu, sebelum taaruf pikirkanlah baik-baik, matang-matang.
Jangan mudah melontarkannya jika tak ada komitmen dan kesungguhan untuk meneruskannya.
Ta'aruf bukan asal menjalani, siapa tau cocok, atau siapa tau jodoh.
Tapi, perbaiki niat dan kesungguhannya.
---------------------------------------------------------------
Pernikahan yang diawali dengan pacaran dapat
diibaratkan membeli buku yang dijadikan
contoh(sample) dari jenis buku yang mahal.
Umumnya buku yang seperti ini di toko-toko buku dibungkus dengan plastik rapat disertai peringatan yang bertuliskan Membuka berarti membeli
Umumnya buku yang seperti ini di toko-toko buku dibungkus dengan plastik rapat disertai peringatan yang bertuliskan Membuka berarti membeli
'sehingga bagi para pembeli untuk mengenali buku tersebut
secara terperinci ada dua pilihan, yaitu
pertama, dengan membuka buku tersebut dan membacanya, akibatnya buku tersebut sangat lecek dan makin lusuh bila semakin banyak orang yang membacanya.
pertama, dengan membuka buku tersebut dan membacanya, akibatnya buku tersebut sangat lecek dan makin lusuh bila semakin banyak orang yang membacanya.
Akhirnya hampir semua pembeli menolak untuk menerimanya
sebagai barang beliannya kecuali sangat memaksa.
Membeli buku seperti inilah ibarat pernikahan yang diawali dengan pacaran.
Pilihan kedua, karena buku tersebut mahal terbungkus rapi dan membukanya adalah berarti membeli maka untuk mengetahui isinya sang pembeli bertanya kepada petugas melalui katalog komputer atau terlebih dahulu bertanya kepada orang yang telah memiliki dan membacanya sehingga dia memperoleh buku yang benar-benar baru belum pernah disentuh oleh siapapun termasuk pembelinya.
Inilah ibarat orang yang menikah dengan tidak proses pacaran tadi.
Membeli buku seperti inilah ibarat pernikahan yang diawali dengan pacaran.
Pilihan kedua, karena buku tersebut mahal terbungkus rapi dan membukanya adalah berarti membeli maka untuk mengetahui isinya sang pembeli bertanya kepada petugas melalui katalog komputer atau terlebih dahulu bertanya kepada orang yang telah memiliki dan membacanya sehingga dia memperoleh buku yang benar-benar baru belum pernah disentuh oleh siapapun termasuk pembelinya.
Inilah ibarat orang yang menikah dengan tidak proses pacaran tadi.
No comments:
Post a Comment