Proses ta’aruf’ itu proses awal menuju proses selanjutnya,
yaitu khitbah dan akhirnya pernikahan.
Memang tidak semua sukses sampe tahap
itu. Sang Sutradaralah yang mengatur.
Semua adalah skenario dan rekayasaNya.
Manusia hanya berencana dan ikhtiar, keputusan tetap dalam genggamanNya.
saya ingin titip pesan
pada laki-laki yang sdh memutuskan hendak melontarkan perkataan ta’aruf’ pada
seorang perempuan.
Bagi para ikhwan, pikirkanlah baik-baik, matang-matang, sebelum
menawarkan sebuah jalinan bernama ta’aruf.
Jangan mudah melontarkannya jika tak
ada komitmen dan kesungguhan untuk meneruskannya.
Pernikahan bukan permainan, bukan utk menjalin hubungan dlm
jangka waktu sebulan, setahun atau jangka waktu tertentu, Tapi untuk selamanya
seumur hidup.
Jadi, tolong tanyakan lagi pada diri antum, apakah kata-kata
itu memang keluar dari lubuk hati antum yang terdalam? Apakah antum sudah
memohon petunjuk kepada yang Maha Menguasai Hati?
Apa antum benar-benar siap
(ilmu, iman, mental, fisik, materi, dll) untuk menjalin ikatan suci bernama
pernikahan?
berhati-hatilah dengan kata ta’aruf. Karena ta’aruf
adalah gerbang menuju pernikahan.
Mohonlah petunjuk pd Allah, agar qt tidak salah langkah,
Apakah benar ia jodoh qt?
Hati-hatilah, hanya orang2 yg dekat dgn Allah,yg bersih
hatinya yg akan mendapat petunjuk yg benar dr Allah,
Tapi jika hati qt
kotor,maka petunjuk yg didapat bukan lg kebenaran,bisa saja itu bisikan syetan.
So, intropeksi diri, sudah bersihkah hati qt, dekatkah diri qt dgn
Allah?
Maka perbaiki dan trus perbaiki kualitas diri dan hati qt, snantiasa
mendekatkan diri pd Allah,
semoga Allah selalu memberikan yg terbaik untuk qt.
Akhirnya saya minta maaf, afwan jiddan bila dalam pesan ini
ada hal-hal yg kurang akhsan..
Saya menulis ini semua,agar qt lebih selektif dlm memilih
pendamping hidup, kesiapan ilmu , iman, mental, fisik, materi,dll agar sukses
membina rumah tangga kelak.
karna sedih sekali melihat perceraian orangtua di depan
mata,
karna ilmu dan keimanan yg mungkin masih kurang.
Andai saja mereka bersatu,
mungkin keluarga akan terasa lengkap dan harmonis, juga tidak ada yg sakit hati.
Ah, andai saja waktu itu aq sudah dewasa dan bisa menyadarkan mereka,
apa mereka
tidak berfikir bagaimana dg nasib masa depan anak2nya karna ayah yg tidak
bertanggungjawab.
Tidak merasa berdosakah ?? tidak takutkah azab dr Allah??
Duh,kok suasananya jadi sedih.. air mata jadi mencair deh..
kok jadi curhat ya,, hehe..punten
atu nyak..
Hmm..apapun yg terjadi semua sudah kehendak allah, ada
hikmah dibalik disetiap kejadian,
Allah tau yg terbaik utk hambaNya. jg banyak
cinta dan kasih sayang dari Allah, dari keluarga,dari teman2 smuanya. ^_^
--Salam ukhuwah--
smoga qt menjadi insan illahi yg bermanfaat untuk orangtua,karib, kerabat,sahabat,masyarakat, dan semua ummat.. tetap SEMANGAT !!! :)
No comments:
Post a Comment